Agen bola : Seperti yang sudah diperkirakan sejak awal,
Leicester City kembali meraih poin penuh, akhir pekan lalu. Kemenangan
yang membuat Leicester semakin di depan sebagai kandidat juara Premier
League.
Leicester City berhasil menjaga posisinya di puncak klasemen, usai memetik kemenangan atas Crystal Palace. Bertandang ke Selhurst Park, The Foxes mengunci kemenangan tipis 1-0 atas Palace, Sabtu 19 Maret 2016.
Gol tunggal kemenangan Leicester dibukukan Riyad Mahrez pada menit 34. Gelandang lincah asal Aljazair ini mampu membobol gawang Wayne Hennessey, setelah menerima umpan terukur Jamie Vardy.
Kemenangan Leicester ini sudah diprediksi sejak awal. Mengingat lawan mereka, Crystal Palace sedamg tidak dalam kondisi terbaik setelah tidak pernah menang di 12 laga terakhir Premier League.
Tambahan tiga poin membuat Leicester kokoh di puncak klasemen sementara dengan koleksi 66 poin dari 31 laga. Kondisi ini membuat Leicester semakin di depan sebagai kandidat juara. Namun manajer Leicester Claudio Ranieri tetap berusaha merendah.
"Konsentrasi sangat penting bagi kami. Kami harus tetap tenang karena Premier League adalah sama seperti setiap pertandingan, Anda tidak tahu apa yang akan terjadi," kata Ranieri usai laga seperti dilansir Soccerway.
Bandar Bola
Leicester City berhasil menjaga posisinya di puncak klasemen, usai memetik kemenangan atas Crystal Palace. Bertandang ke Selhurst Park, The Foxes mengunci kemenangan tipis 1-0 atas Palace, Sabtu 19 Maret 2016.
Gol tunggal kemenangan Leicester dibukukan Riyad Mahrez pada menit 34. Gelandang lincah asal Aljazair ini mampu membobol gawang Wayne Hennessey, setelah menerima umpan terukur Jamie Vardy.
Kemenangan Leicester ini sudah diprediksi sejak awal. Mengingat lawan mereka, Crystal Palace sedamg tidak dalam kondisi terbaik setelah tidak pernah menang di 12 laga terakhir Premier League.
Tambahan tiga poin membuat Leicester kokoh di puncak klasemen sementara dengan koleksi 66 poin dari 31 laga. Kondisi ini membuat Leicester semakin di depan sebagai kandidat juara. Namun manajer Leicester Claudio Ranieri tetap berusaha merendah.
"Konsentrasi sangat penting bagi kami. Kami harus tetap tenang karena Premier League adalah sama seperti setiap pertandingan, Anda tidak tahu apa yang akan terjadi," kata Ranieri usai laga seperti dilansir Soccerway.
Bandar Bola
Manajer asal Italia itu boleh saja merendah, tapi faktanya Leicester
memang terus menunjukkan jika mereka punya kualitas untuk menjadi juara.
Dari konsistensi yang mereka tunjukkan sepanjang musim ini.
Leicester memang beberapa kali tergelincir. Namun Jamie Vardy dan kawan-kawan langsung melakukan reaksi yang tepat dengan bangkit di laga berikutnya. Hasil yang sulit dikejar para rival mereka dalam perburuan gelar juara.
Terlihat saat mereka tergelincir kala ditahan imbang West Bromwich Albion 2-2 di markas sendiri pada awal Maret silam. Namun mereka mampu bangkit dengan meraih tiga kemenangan beruntun setelahnya (termasuk saat menekuk Leicester City).
Selain itu, Leicester juga sudah teruji dengan mental para pemainnya kala dihadapkan jadwal sulit. Yaitu kala mereka harus menghadapi tiga raksasa Premier League sepanjang Februari lalu secara beruntun.
Melawan Liverpool, Manchester City dan Arsenal, Leicester City sukses meraih enam poin (dengan mengalahkan Liverpool 2-0 dan mempecundangi ManCity 3-1. Leicester hanya kalah dari Arsenal 1-2).
Performa Leicester ini pun menuai banyak pujian dari sejumlah manajer Premier League. Seperti yang diungkapkan manajer Crystal Palace Alan Pardew yang menyebut Leicester layak menjadi juara.
"Kami frustrasi karena tak mampu berbuat apapun di pertandingan kemarin. Mereka sangat kuat dan bertahan dengan disiplin. Mereka menunjukkan layak ada di papan atas," kata Pardew seperti dilansir Soccerway.
"Mereka telah bekerja dengan hebat, dari mulai pemilik sampai kit man. Semoga mereka beruntung. Mereka layak menjadi juara," tegas Pardew.
Pujian yang sama juga dilontarkan manajer Manchester United Louis van Gaal. Dia bahkan menilai, seandainya Leicester menjadi juara, situasi itu tidak berarti membuat tim-tim eite Premier League merasa terhina.
"Saya tidak berpikir itu memalukan. Sepakbola adalah olahraga dan apa yang mereka lakukan, membuatnya menjadi indah. Itu menandakan uang tidak selalu mendominasi," kata Louis van Gaal dilansir Mirror.
Sedikitnya £250 juta dihabiskan Louis van Gaal, selama dua musim di Old Trafford. Tapi, dia berpikir cara Claudio Ranieri membangun Leicester, menjadi kandidat juara tanpa mengeluarkan banyak dana, sangat baik untuk sepakbola.
"Ini tentang kualitas tim dan Leicester adalah contoh, tentang bagaimana untuk bermain sebagai satu tim. Saya hanya bisa memberikan pujian besar, bagi manajer (Claudio Ranier) dan stafnya," kata Louis van Gaal.
Leicester memang beberapa kali tergelincir. Namun Jamie Vardy dan kawan-kawan langsung melakukan reaksi yang tepat dengan bangkit di laga berikutnya. Hasil yang sulit dikejar para rival mereka dalam perburuan gelar juara.
Terlihat saat mereka tergelincir kala ditahan imbang West Bromwich Albion 2-2 di markas sendiri pada awal Maret silam. Namun mereka mampu bangkit dengan meraih tiga kemenangan beruntun setelahnya (termasuk saat menekuk Leicester City).
Selain itu, Leicester juga sudah teruji dengan mental para pemainnya kala dihadapkan jadwal sulit. Yaitu kala mereka harus menghadapi tiga raksasa Premier League sepanjang Februari lalu secara beruntun.
Melawan Liverpool, Manchester City dan Arsenal, Leicester City sukses meraih enam poin (dengan mengalahkan Liverpool 2-0 dan mempecundangi ManCity 3-1. Leicester hanya kalah dari Arsenal 1-2).
Performa Leicester ini pun menuai banyak pujian dari sejumlah manajer Premier League. Seperti yang diungkapkan manajer Crystal Palace Alan Pardew yang menyebut Leicester layak menjadi juara.
"Kami frustrasi karena tak mampu berbuat apapun di pertandingan kemarin. Mereka sangat kuat dan bertahan dengan disiplin. Mereka menunjukkan layak ada di papan atas," kata Pardew seperti dilansir Soccerway.
"Mereka telah bekerja dengan hebat, dari mulai pemilik sampai kit man. Semoga mereka beruntung. Mereka layak menjadi juara," tegas Pardew.
Pujian yang sama juga dilontarkan manajer Manchester United Louis van Gaal. Dia bahkan menilai, seandainya Leicester menjadi juara, situasi itu tidak berarti membuat tim-tim eite Premier League merasa terhina.
"Saya tidak berpikir itu memalukan. Sepakbola adalah olahraga dan apa yang mereka lakukan, membuatnya menjadi indah. Itu menandakan uang tidak selalu mendominasi," kata Louis van Gaal dilansir Mirror.
Sedikitnya £250 juta dihabiskan Louis van Gaal, selama dua musim di Old Trafford. Tapi, dia berpikir cara Claudio Ranieri membangun Leicester, menjadi kandidat juara tanpa mengeluarkan banyak dana, sangat baik untuk sepakbola.
"Ini tentang kualitas tim dan Leicester adalah contoh, tentang bagaimana untuk bermain sebagai satu tim. Saya hanya bisa memberikan pujian besar, bagi manajer (Claudio Ranier) dan stafnya," kata Louis van Gaal.
No comments:
Post a Comment